Well, first impression lumayan lah, begitu board dinyalakan, ngga lama terlihat proses booting Linux, kemudian muncul GUI dari Qtopia. Board ini secara default memang sudah ditanamkan Linux+Qtopia pada memori flash-nya. Tidak banyak yang bisa dilakukan dengan Linux bawaan FriendlyARM kecuali untuk sekedar menjalankan aplikasi tes hardware, melihat isi file, dan mencoba game sederhana bawaan board ini. Namun ada satu yang cukup membuat saya terpana, yaitu terdapat trailer film Kungfu Panda yang dapat dijalankan diatas board tersebut. Apalagi ketika speaker aktif coba dicolokkan ke socket line-out, wow ada suaranya! (norak banget)

Oke, kemudian TV-out. Pada awalnya saya kira hanya dengan menyolokkan kabel video dari konektor TV-out pada board dengan video-in pada televisi apa yang muncul pada LCD board akan muncul juga di televisi, tapi ternyata tidak. Setelah cari tahu, ternyata ada contoh aplikasi yang perlu dijalankan pada console untuk mencobanya, yaitu di /usr/bin/tv-test. Namun setelah mencobanya tetap saja gagal, entah saya belum ada ide mengenai hal ini.

Yang paling disayangkan adalah saya tidak berhasil memasang USB flash disk. Ketika flash disk dicolokkan, tidak berapa lama Linux menjadi hang. Saya belum tahu apakah yang hang keseluruhan sistem atau cuma Qtopia-nya saja. Dan juga belum melihat melalui serial console apa sebenarnya yang terjadi. Oke, PR nih kayaknya.

Beda dengan USB flash disk, SD card reader berjalan mulus di Linux default ini. SD card di-mount secara otomatis ke direktori /sdcard. Namun karena tidak disediakan aplikasi GUI untuk sekedar menyunting text file, jadi saya cuma bisa melihat-lihat apa isi SD card tersebut.

Mungkin itu dulu untuk first impression tiny6410, untuk bahasan selanjutnya seperti memasang Android atau Linux lain selain bawaan board ditulis di posting berikutnya.