Kemarin saya mencoba Domoticz untuk dipakai sebagai smart home hub di rumah yang sebelumnya pakai OpenHAB. Smart home hub ini menggunakan Raspberry Pi 1 B+. Kemudian lama-kelamaan pakai OpenHAB ini entah kenapa MQTT server broker-nya suka mati sendiri, alhasil otomatis seperti lampu akhirnya tidak berjalan. Saya coba alternatif lain dan pilihannya jatuh ke Domoticz. Kenapa Domoticz? Ada beberapa sebab sebenarnya, diantaranya karena open source, komunitas yang cukup besar, dan yang paling penting adalah penggunaan resource yang diklaim hemat.

Penggunaan resource jadi salah satu alasan kenapa saya beralih dari OpenHAB. OpenHAB dibangun menggunakan Java dan berjalan menggunakan Java VM. Bisa dibayangkan kan Java VM di Raspberry Pi 1, orang di desktop saja biasanya Java VM ini cukup banyak memakan resource. Nah Domoticz ini dibuat menggunakan C++, Lua script, dan Python, jadi memang harusnya memakan resource yang lebih kecil. ๐Ÿค”

Oke, singkat cerita setelah seharian setting Domoticz di Raspberry Pi 1 sebagai hub akhirnya saat ini Domoticz bisa menggantikan fungsi dari OpenHAB yang sebelumnya saya pakai.

Berikut penampakan penggunaan resource dari Domoticz, cukup ringan bukan?

htop Domoticz

Coba bandingkan dengan penggunaan resource dari OpenHAB 2.

htop OpenHAB 2

Raspberry Pi ini pun dipakai sebagai host untuk printer di rumah, jadi nge-print bisa pakai Wifi walaupun printer yang dipakai adalah printer USB biasa. Bagaimana caranya? Tunggu di posting selanjutnya ๐Ÿ˜Š